Cara menunda kehamilan bisa diterapkan bagi Anda yang tidak ingin buru-buru memiliki momongan. Namun perlu diketahui pula, seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur yang diproduksi oleh ovarium akan mengalami penurunan. Risiko mengalami komplikasi kehamilan pun juga mengalami peningkatan seiring pertambahan usia, terutama diatas usia 35 tahun.
Catat, Ini Berbagai Macam Cara Menunda Kehamilan - Alodokter
Cara Alami yang Sulit Diandalkan
Sebelum adanya alat kontrasepsi, untuk mencegah dan menunda kehamilan, sepasang suami istri biasanya akan melakukan pencatatan sistem kalender haid, yaitu cara menunda kehamilan dengan mencatat kapan masa subur wanita berlangsung.
Sistem kalender ini menerapkan aturan dengan menghindari hubungan seksual saat memasuki masa subur. Cara menunda kehamilan ini bisa saja efektif, namun Anda harus teliti dan cermat dalam mencatat kapan masa subur.
Selain itu, ada juga yang harus diperhatikan bagi pasangan yang ingin menerapkannya. Cara menunda kehamilan ini cocok untuk wanita yang memiliki siklus menstruasi dan ovulasi teratur.
Cara alami lain yang sering dipraktekkan sebagai cara menunda kehamilan yaitu senggama terputus. Hal ini biasa dilakukan dengan mengeluarkan penis dari vagina saat menjelang klimaks, sehingga penis mengeluarkan sperma di luar vagina.
Namun, ini bukan cara yang ampuh untuk menunda kehamilan atau mencegah kehamilan. Berdasarkan sebuah penelitan, hanya 4% saja pasangan saja yang berhasil mencegah kehamilan dengan cara ini.
Pilihan Alat Kontrasepsi
Jika cara menunda kehamilan secara alami tidak dapat diandalkan, ada baiknya mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi. Berikut beberapa diantara alat kontrasepsi yang dapat digunakan :
Kondom
Siapa yang tak tahu kondom? Alat kontrasepsi ini sangat ringkas dan mudah didapatkan dimana saja. Penggunaan kondom tak hanya membantu mengurangi kemungkinan terjadinya kehamilan, tapi juga efektif dalam mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual. Gunakan secara hati-hati dan seksama, pastikan tidak lewat dari masa kedaluwarsa, permukaan kondom tidak robek/bocor, dan tambahkan pelumas berbahan dasar air yang banyak dijual bebas.
Kontrasepsi Oral (Pil KB)
Merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang paling umum dikenal, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin sintetis (buatan). Meski kandungan hormon dalam pil KB bisa menimbulkan beberapa efek samping, namun bila dikonsumsi secara rutin sesuai dengan anjuran dokter, maka kontrasepsi jenis ini memiliki efektivitas diatas 90%.
Suntik KB
Bila Anda merasa sulit meminum pil KB setiap hari, Anda bisa mencoba pilihan kontrasepsi jenis suntik. Hormon estrogen dan progestin pada kontrasepsi ini akan disuntikkan ke dalam tubuh, dan dapat bekerja untuk menunda kehamilan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Dengan menggunakan suntik KB, Anda tidak perlu khawatir terlambat atau lupa minum obat setiap harinya. Anda cukup jalani penyuntikan kembali ketika masa kerja obat suntik KB yang Anda gunakan akan habis, bisa 1 bulan maupun 3 bulan sekali, tergantung jenis suntik KB yang Anda gunakan.
Implan
Sering dikenal sebagai KB susuk, kontrasepsi ini, merupakan benda kecil yang berukuran dan berbentuk seperti batang korek api, yang di sisipkan ke bagian bawah kulit lengan atas melalui sebuah sayatan pada permukaan kulit oleh tenaga medis. Implan mengandung hormon progestin yang di lepaskan secara perlahan dan dapat membantu menunda kehamilan bahkan hingga 3 tahun.
IUD (intrauterine device)
IUD atau yang lebih dikenal dengan KB spiral merupakan alat kontrasepsi dalam rahim, yang efektif dalam mencegah kehamilan. Sebab, jika dipasang dengan benar, KB Spiral mampu mengurangi risiko hamil sebesar 99%.
IUD yang dipasang pada saluran rahim, akan menghalangi dan menghentikan sperma membuahi sel telur. Alat kontrasepsi ini juga aman digunakan saat menyusui dan dapat mencegah kehamilan cukup lama, sekitar 5 hingga 10 tahun, tergantung dari jenis IUD yang digunakan.
Kontrasepsi Darurat
Jika Anda lupa mengenakan alat kontrasepsi saat berhubungan intim, mungkin kontrasepsi darurat dapat menjadi pilihan untuk mencegah dan menunda kehamilan. Sebab kandungan levonorgestrel yang terkandung dalam kontrasepsi darurat memiliki kemiripan dengan progesteron sehingga kehamilan bisa dicegah.
Dianjurkan menggunakan kontrasepsi darurat secepat mungkin pasca berhubungan intim. Efektivitas kontrasepsi darurat lebih tinggi bila digunakan setidaknya kurang dari 72 jam sejak hubungan intim berisiko, seperti tanpa pengaman, atau ketika alat kontrasepsi yang digunakan rusak. Hanya saja, penggunaan kontrasepsi jenis ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan kontrasepsi ini secara rutin, melainkan hanya untuk keadaan darurat.
Jika ingin menunda kehamilan, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter untuk mengetahui dampak dan risiko yang harus dihadapi. Tanyakan pula kepada dokter cara menunda kehamilan yang dianjurkan dan cocok untuk Anda dan pasangan.
Cara Menunda Kehamilan Setelah Berhubungan
1. Menggunakan alat kontrasepsi
Langkah ini merupakan langkah umum yang dilakukan pasangan yang ingin menunda kehamilan ataupun mengatur jarak kehamilan pertama dengan anak ke-2.
Saat ini pilihan alat kontrasepsi sudah sangat banyak, mulai dari kondom, pil KB, IUD atau spiral, implan ataupun KB suntik. Untuk memutuskan menggunakan alat kontrasepsi, tentu saja perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.
2. Ejakulasi di luar
Seperti yang kita telah ketahui, kehamilan bisa terjadi pada saat sel sperma pria bertemu dengan sel telur perempuan. Proses inilah yang dinamakan sebagai pembuahan atau konsepsi.
Untuk itulah salah satu cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim adalah dengan mengeluarkan sperma di luar rahim, atau ejakulasi di luar. Hal ini tentu saja sebagai salah satu cara efektif untuk mencegah kehamilan.
3. Hindari melakukan hubungan intim saat masa ovulasi
Setiap perempuan sebenarnya memiliki siklus menstruasi berbeda-beda. Ada yang 21 hari ada juga yang 31 hari. Saat pendarahan terhenti, saat itulah seorang perempuan mengalami masa subur atau masa ovulasi.
Masa awal ovulasi disebut juga sebagai masa subur karena pada saat ini tubuh sedang bersiap melepaskan sel telur. Jika Anda berhubungan seks pada masa ini, maka kemungkinan kehamilannya akan tinggi.
4. Gunakan kontrasepsi darurat
Salah satu cara mencegah kehamilan bisa menggunakan alat kontrasepsi darurat. Namun penggunaannya tentu saja perlu di bawah pengawasan dokter terlebih dahulu.
Dikutip dari laman Alodokter, dokter bisa saja meresepkan obat berupa alat kontrasepsi darurat yang berisi Levonorgestrel , yaitu suatu hormon progesteron sintetik dalam dosis yang tinggi. Namun, obat ini hanya dapat bekerja dalam waktu kurang dari 72 jam setelah hubungan seks untuk memastikan keefektifannya.
Obat ini hanya mencegah pembuahan, namun tidak bisa menggagalkan/menggugurkan pembuahan apabila sudah terjadi. Perlu Anda ketahui bahwa obat jenis ini tidak dijual bebas dan memerlukan resep dokter karena memang obat ini memiliki efek samping sehingga tidak boleh dikonsumsi secara bebas bebas.
Jangan percaya dengan mitos!
Sampai saat ini masih banyak pemberitaan yang menuliskan beberapa mitos terkait dengan cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim.
Misalnya terkait dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan seperti pepaya. Faktanya, buah pepaya yang dianggap dapat mencegah kehamilan ini justru kaya dengan vitamin yang baik untuk kesehatan.
Dikutip dari laman Intisari, pepaya tidak dapat membantu mencegah kehamilan. Jika Anda melakukan hubungan seks dan melakukan penetrasi, ditambah lagi aktivitas seks ini dilakukan pada saat masa subur, sebanyak apapun mengonsumsi pepaya tentu saja tidak akan berpengaruh.
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa makan pepaya mentah dapat membantu meningkatkan tingkat oksitosin dan prostaglandin dalam tubuh wanita selama kehamilan, yang menginduksi kontraksi uterus.
Jika memang Parents berencana untuk menunda kehamilan, idealnya tentu saja lebih baik melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Harapannya, agar hasil bisa maksimal dan menghindari kondisi yang tidak diinginkan.
Makanan Yang Menunda Kehamilan
Daging Mentah
Tidak diragukan lagi, karena berbagai kandungan bakteri yang belum mati, daging mentah termasuk salah satu makanan yang mencegah kehamilan yang paling efektif. Makanan yang satu ini sudah bisa membatalkan kehamilan pada trimester pertama. Daging mentah mentah dapat dikonsumsi dengan cara diolah menjadi sushi.
Seafood
Seafood yang diolah dengan cara diasapi dapat membantu untuk mencegah kehamilan karena adanya kontaminasi bakteri listeria tidak akan bersahabat dengan janin.
Mencegah Kehamilan dengan Kerang
Sejatinya, kerang yang dimasak sampai matang tidak menimbulkan masalah. Namun jika masih mentah, makanan ini dapat mencegah kehamilan.
Kepiting
Walau mengandung banyak nutrisi, kandungan kolesterol yang ada pada kepiting juga tidak sedikit. Kandungan kolesterol inilah yang dapat menghambat tumbuhnya janin.
Sushi bisa bantu Mencegah Kehamilan
Kandungan mercuri yang ada dalam sushi membuatnya akan sangat tidak baik bagi perkembangan otak janin. Itulah sebabnya makanan ini dapat mencegah kehamilan dengan cepat.
Hati Hewan
Kandungan kolestrol yang tinggi dalam hati hewan sudah tentu dapat mencegah kehamilan. Namun ibu disarankan untuk tak berlebihan mengkonsumsi hati hewan karena berpotensi menyebabkan beberapa penyakit.
Sayuran
Sayuran yang dimaksud adalah sayuran yang belum bersih dicuci. Kandungan toksoplasmosis pada sayuran yang kurang bersih saat dicuci dapat mengganggu perkembangan janin bahkan menghentikannya.
Kentang
Kentang, yang khususnya menumbuhkan tunas hijau tak hanya mencegah kehamilan namun juga dapat membawa penyakit jika dikonsumsi terlalu sering. Kandungan solalin di dalamnya tidak baik bagi kesehatan janin.
Keju
Sebenarnya tidak semua keju dapat mencegah kehamilan. Keju yang dimaksud adalah keju dalam bentuk lunak karena terdapat kandungan bakteri Listeria di dalamnya.
Telur
Sejatinya telur adalah makanan yang menyehatkan bagi ibu hamil. Namun akan beda cerita jika ibu mengkonsumsi dalam keadaan mentah. Kandungan salmonella dalam telur mentah tidak baik bagi janin.
Pare
Meskipun banyak nutrisi yang terkandung di dalamnya, namun pare juga mengandung banyak senyawa yang akan menyebabkan kontraksi pada janin bila dikonsumsi.
Buah Apel Liar
Yang membedakan apel ini dari apel yang lain adalah rasanya yang cukup asam dan sedikit pahit. Oleh sebab itu buah ini dapat membantu mencegah kehamilan.
Buah Kelengkeng
Adanya kandungan senyawa di dalam buah kelengkeng menimbulkan rasa panas pada janin. Panas inilah yang dapat secara perlahan mematikan janin sehingga sang ibu tidak jadi hamil.
Buah Nanas
Sudah menjadi rahasia umum jika buah nanas adalah makanan yang dapat mencegah kehamilan. Kandungan bromelain pada nanaslah yang menjadi penyebab gugurnya kandungan muda.
Buah Peach
Buah lain yang dapat mencegah kehamilan adalah buah peach atau persik. Kandungan dalam buah peach akan memacu pendarahan pada janin.
Mencegah Kehamilan dengan Pepaya Muda
Enzim papain yang tinggi menjadi faktor utama yang dapat mencegah kehamilan. Pepaya muda yang berwarna hijau banyak dicari untuk dikonsumsi bagi mereka yang ingin mencegah kehamilannya.
Ikan Laut
Kadar merkuri yang ada di dalamnya dapat menyebabkan batalnya kehamilan. Hal ini dikarenakan ikan laut sering didapatkan di perairan yang tercemar oleh kandungan logam berat.
Minuman Bersoda (Sprite bisa mencegah kehamilan , benarkah?)
Sudah tak diragukan lagi bahwa minuman bersoda tidak disarankan bagi ibu yang hendak memiliki momongan. Diantara banyaknya minuman bersoda, sprite dipercaya bisa mencegah kehamilan dengan lebih cepat.
Mencegah kehamilan dengan kiranti
Minuman yang dimaksud di sini tak lain adalah Kiranti. Selain berfungsi menghilangkan rasa sakit dan memperlancar haid, mencegah kehamilan dengan kiranti juga dipercaya sangat manjur terutama pada usia kehamilan yang masih sangat muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar