Tanaman brotowali merupakan tanaman perdu yang menjalar dan melilit dengan batang tanaman sebesar jari kelingking. Batang brotowali merupakan daun tunggal dengan bentuk seperti seperti jantung, bertangkai, dan memiliki panjang 7-12 cm serta lebar 5-10 cm. Bunga tanaman brotowali berukuran kecil berwarna hijau muda. Hebatnya brotowali dapat dengan mudah tumbuh di berbagai tempat, dihutan, dipekarangan, maupun sebagai tanaman hias.
Khasiat dan kandungan brotowali
Jejak prestasi brotowali sebagai tanaman obat telah terekam banyak Negara. Di Indo-China misalnya, seluruh bagian dari tanaman brotowali digunakan sebagai obat pengganti kina. Di Filipina, tamanan brotowali digunakan sebagai obat kencing manis atau diabetes mellitus. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Bali adalah salah satu pengguna brotowali. Masyarakat disana menggunakan batang brotowali sebagai obat sakit perut, deman dan sakit kuning. Tumbukan brotowali juga mereka gunakan untuk sakit punggung dan sakit pinggang. Berbeda dengan masyarakat Jawa yang menggunakan brotowali sebagai obat demam dan obat luar untuk luka dan gatal-gatal. Air rebusan brotowali juga digunakan untuk koreng atau borok yang sulit sembuh.
Semua khasiat dan manfaat tadi bisa diperoleh karena adanya kandungan yang kaya pada bagian tanaman brotowali. Akar tanaman brotowali mengandung senyawa berberin dan kolumbin yang bersifat anti mikroba. Daun dan batang brotowali berbagai senyawa aktif yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Daun brotowali diketahui dapat digunakan sebagai obat pencahar, obat diabetes, serta obat luka, sedangkan batang brotowali dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri pada tubuh serta menigkatkan nafsu makan.
Lebih lanjut, berdasarkan penelitian, brotowali memiliki sifat analgesic, yaitu dapat menghilangkan rasa sakit, serta sifat antipiretik, yaitu dapat menurunkan panas. Brotowali juga dipercaya mampu melancarkan cairan limpa serta meningkatkan sekresi saliva dan efek sedatif. Untuk kesehatan gigi, brotowali mampu membantu membersihkan gigi tiruan sehingga mengurangi jumlah Candida albicans.
Pikroretin, senyawa untuk pernafasan dan penurun panas
Pikroretin merupakan zat pahit dalam brotowali. Karena kandungan inilah brotowali memiliki rasa pahit yang sangat terkenal. Akan tetapi, dengan adaya zat pahit ini, kerja sel saraf pernafasan dapat terangsang dengan baik. Selain bermanfaat untuk pernapasan, senyawa pikroretin bersama dengan alkaloid sangat baikk dalam nmenurunkan panas (antipiretik)
Selain pikroretin, brotowali mengandung zat terpen yang bermanfaar dalam pengobatan hepatitis. Terpen ini bermanfaat dalam pengobatan hepatitis. Terpen ini bersifat hepaprotektor atau pelindung hati sehingga dapat melindungi hati dari kanker hati.
Cara mengolah brotowali
Bagian dari brotowali yang banyak digunakan sebagai obat-obatan adalah bagian batangnya, namun daunnyapun dapat digunakan. Untuk memperoleh brotowali, dipasar traditisional banyak tersedia brotowali kering yang langsung dapat diolah. Perlu diperhatikan dari penggunaan brotowali, terutama pada pengobatan penyakit berat seperti diabetes mellitus, adalah berikan jeda meminum obat dari dokter dan saat meminum racikan brotowali. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tabrakan manfaat dari kedua jenis obat.
Meracik brotowali
Racikan obat diabetes mellitus
Bahan:
6cm batang brotowali
1/3 genggam daun kumis kucing
1/3 genggam daun sambiloto
3 gelas air
Cara membuat:
Cuci bersih dan potong-potong semua herba.
Rebus semua herba dengan 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 2 gelas air.
Setelah dingin, saring dan minum 1 gekas setelah makan 2 kali sehari.
Racikan obat demam kuning
Bahan:
1 ruas jari batang brotowali
3 gelas air
Madu secukupnya
Cara membuat:
Cuci bersih dan potong-potong batang brotowali.
Rebus batang brotowali dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 1/2 gelas air.
Setelah dingin, saring dan minum dengan madu. Minum 2 kali sehari dengan takar
Beberapa manfaat brotowali yang terlihat pada penelitian-penelitian tersebut adalah:
Membantu mengobati hipertensi
Di Indonesia, brotowali dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Dalam sebuah penelitian tahun 2013 yang dilakukan pada tikus melaporkan bahwa beberapa kandungan dalam brotowali dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, brotowali juga dapat menghambat aktivitas aterosklerosis, sehingga dapat melindungi kesehatan jantung Anda.
Brotowali dapat menunda perkembangan aterosklerosis pada pembuluh darah dengan cara menekan kadar kolesterol total, trigliserida, dan lipoprotein densitas rendah. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh brotowali juga dapat melindungi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Membantu mengontrol diabetes
Tak hanya di Indonesia, di negara lain seperti Thailand, Malaysia, Guyana, Bangladesh, dan India, brotowali telah banyak dimanfaatkan dalam pengobatan diabetes. Penelitian pada hewan dan kultur sel telah menunjukkan bahwa brotowali dapat merangsang produksi insulin dari sel beta yang ada di pankreas. Brotowali juga dapat meningkatkan penyerapan glukosa oleh otot. Sehingga, brotowali dapat membantu mengontrol diabetes.
Mengobati penyakit kulit
Selain diminum, brotowali juga dapat digunakan sebagai obat luar untuk mengobati penyakit kulit, seperti kudis. Sifat antioksidan dan antiradikal kuat yang terkandung dalam brotowali terbukti dapat membantu mengobati penyakit kulit.
Melawan alergi
Dilansir dari WebMD, ekstrak spesies Tinospora cordifolia menunjukkan khasiat yang signifikan dalam mengurangi bersin dan hidung yang gatal akibat alergi. Selain itu, brotowali juga membantu mengurangi gejala hidung tersumbat dan gatal-gatal akibat alergi.
Penggunaan brotowali berlebihan dapat membahayakan
Walaupun brotowali merupakan tanaman herbal yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, namun pemakaian brotowali berlebihan dilaporkan dalam menyebabkan keracunan hati dan ginjal. Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak brotowali pada dosis tertinggi, yaitu 4 g/kg berat badan atau setara dengan brotowali bubuk sebesar 28,95 g/kg berat badan, berpotensi menyebabkan keracunan pada hati dan ginjal.
Sehingga, disarankan agar Anda menghindari penggunaan brotowali dalam dosis tinggi dan dalam waktu lama. Jika Anda mengalami tanda-tanda keracunan hati atau ginjal setelah minum jamu brotowali, sebaiknya hentikan penggunaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar